Minggu, 17 Januari 2010

Benarkah Kyainya Salaf, Santrinya Khilaf ???

Terkadang pikiran kita terbesit pertanyaan semacam itu. Walaupun tidak semua santri menyadari hal itu, tetapi tidak bisa dipungkiri lagi bahwa perubahan jaman dan modernisasi pada berbagai aspek terkadang membuat kita merasa bingung sendiri. Aspek pendidikan umum atau agamakah prioritas kita ?. jika kita bercermin pada sejarah tokoh islam, mereka masih bisa menyeimbangkan antara pendidikan agama dan umum mereka, seperti ibnu sina, …….tetapi mereka masih berada pada periode dimana pengaruh dari luar islam terbatas. Jangankan Handphone, sumber informasi teks saja masih jarang. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab lunturnya budaya islam di negara kita pada khususnya.

Sistem pendidikan agama yang diwariskan oleh para da’i terdahulu memang sebetulnya sudah sangat bagus dan hal tersebut sudah sesuai dengan masyarakat pada masa itu. Masa dimana ideologi dan informasi masih terbatas pada lingkungan tersebut. Terlebih lagi juga para masyayih sebagai salah satu mediator da’wah masih dalam taraf Salafus Shalih, dimana tingkat intelektualitas dan kualitas masih terfokus. Sehingga kemurnian dalam sistem pendidikan serta proses belajar masih terjaga. selama ini modernisasi yang menyerang negara kita tidak kita sadari sebagai ancaman budaya bangsa, namun perhatian kita terkecoh oleh berbagai selimut informasi yang seakan-akan menguntungkan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar